Headlines News :
Home » » AGENDA AKSI IRM

AGENDA AKSI IRM

Written By PD IPM LAMONGAN on Kamis, 01 Mei 2008 | 21.00


PENDAHULUAN
Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) adalah organisasi berbasis pelajar dan remaja berasaskan Islam. Dalam menjalankan amanah organisasi, IRM membangun suatu metodologi gerakan. Metodologi gerakan IRM adalah Gerakan Kritis-Transformatif. Metodologi gerakan tersebut diterjemahkan lewat beberapa Strategi Gerakan sebagai pilihan kebijakannya. Strategi Gerakan IRM tidak akan bisa dilaksanakan dengan baik, sistematis, terstruktur dan aplikatif jika tidak diikuti dengan agenda aksi IRM. Singkatnya agenda aksi ini merupakan bentuk penerjemahan dari strategi gerakan IRM yang telah diungkapkan di bagian terdahulu.
Berangkat dari pemikiran itu maka IRM perlu menetapkan agenda aksi prioritas yang melingkupi seluruh strategi gerakan IRM. Agenda aksi IRM merupakan pilihan kerja yang bersifat programatis dan menjadi agenda aksi utama dalam membumikan nilai-nilai Islam Transformatif yang diyakini IRM sebagai elan vital (daya hidup) perjuangan. Agenda aksi ini menjadi perlu sebagai upaya untuk memantapkan visi ke-Islaman, Kaderisasi, Intelektual, Kebudayaan, dan Kemasyarakatan IRM. Agenda aksi IRM yang akan ditetapkan dan menjadi prioritas adalah Gerakan Sekolah Kader, Gerakan Iqra', dan Parlemen Pelajar.
A. GERAKAN SEKOLAH KADER
Dasar Pemikiran
Kader adalah aktor-aktor yang menggerakkan roda organisasi. Eksistensi kader menjadi mutlak diperlukan oleh Ikatan Remaja Muhammadiyah untuk melanjutkan perjuangan ikatan. Akhir-akhir ini, persoalan kader menjadi kegelisahan bersama di seluruh level pimpinan IRM. Lemahnya militansi kader, rendahnya kualitas intelektual kader, lunturnya ideologi IRM, godaan pragmatisme politik adalah mata rantai persoalan perkaderan di IRM. Kaderisasi secara formal melalui Perkaderan Taruna Melati dirasa belum cukup untuk menyelesaikan persoalan di atas. Kaderisasi yang kita bangun sangat formalis, tidak menyentuh inti persoalan, dan tidak berkelanjutan pasca diselenggarakannya perkaderan formal tersebut.
Sementara itu, ancaman terhadap persoalan kader ini tidak hanya datang dari internal organisasi, tetapi juga muncul dari eksternal organisasi. Realitas sosial yang dipahami IRM tidak berjalan linier dan selalu bergerak dinamis. Globalisasi budaya turut mempengaruhi militansi dan kualitas kader ikatan. Pragmatisme budaya dan politik juga turut mewarnai corak keber-IRM-an kader. Hal ini tentu menjadi ancaman dan tantangan bagi keberlangsungan IRM ke depan.
Dari kenyataan tersebut, IRM perlu memikirkan tentang aksi nyata menjawab problem tersebut. Yaitu dengan memproduksi kader-kader yang mempunyai nilai-nilai ideologis, intelektualitas dan praksis lapangan yang handal. Setelah melakukan studi kritis dengan pertimbangan yang komprehensif maka IRM perlu melaksanakan Gerakan Sekolah Kader sebagai upaya untuk menjawab persoalan kekaderan. Gerakan Sekolah Kader tidak berfungsi menggantikan perkaderan formal IRM, tetapi memperkuat model perkaderan yang telah ada sebagai kelanjutan kaderisasi yang kita lakukan.
Nama Agenda Aksi
GERAKAN SEKOLAH KADER
Pengertian
Gerakan Sekolah Kader adalah suatu proses pendidikan (penyadaran, pendampingan dan pemberdayaan) kader yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, setelah mengikuti prosesi perkaderan formal setingkat perkaderan dasar dan muda.
Orientasi
Pembentukan karakter kepeloporan dan ideologi kader yang sesuai dengan Khittah Perjuangan dan Kepribadian IRM
Tujuan
Terbentuknya kader pelopor dan ideologis yang memiliki komitmen kuat untuk IRM, berwawasan dan berpengalaman untuk menggerakkan roda organisasi di lingkungannya.
Target
1. Terbentuknya kader ideologis yang mempunyai jiwa kepeloporan dan mampu menggerakkan roda organisasi di mana ia berada.
2. Terciptanya kader dengan penguasaan materi tentang ke-Islaman, Ideologi, keilmuan/intelektualitas, dan advokasi lapangan.
3. Terwujudnya kader yang mampu menganalisa realitas sosial di sekitarnya dan mampu melakukan pembelaan terhadap basis massa IRM.
4. Terwujudnya kader kritis-transformatif yang mampu melakuan counter hegemony dan protektif terhadap ideologi lain yang mengancam eksistensi IRM.
Bentuk Aksi
1. Kajian rutin bersifat periodik dengan materi yang terstruktur.
2. Silaturrahim dengan tokoh-tokoh Muhammadiyah atau Islam untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman (studi tokoh).
3. Pelatihan-pelatihan yang mengedepankan basic-need untuk menjawab persoalan-persoalan di level pimpinan setingkat.
Peserta
1. Alumni Peserta Taruna Melati I
2. Alumni Peserta Taruna Melati II
3. Alumni Pelatihan Fasilitator Tingkat I
4. Alumni Pelatihan Fasilitator Tingkat II

Penyelenggara
1. Pimpinan Cabang IRM
2. Pimpinan Daerah IRM
Penutup
Persoalan kekaderan merupakan suatu hal yang utama dalam menciptakan dinamika gerakan IRM. Sejak organisasi ini didirikan, telah muncul suatu kesadaran kritis bahwa kepemimpinan IRM dan Muhamadiyah akan tetap berdiri kokoh di tengah zaman yang terus bergerak, ketika kader sebagai inti penggerak organisasi tetap ada, berkualitas dan mempuni. Karena itu, Gerakan Sekolah Kader sebagai upaya menjawab persoalan kekaderan menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan di basis gerakan IRM.

B. GERAKAN IQRA'

Dasar Pemikiran
Sebagai kelanjutan dari Gerakan Sekolah Kader, IRM perlu untuk melakukan Gerakan Iqra' di seluruh kader ikatan. Untuk membaca dan menganalisa realitas sosial yang tidak monolitik tersebut diperlukan suatu pisau analisis tertentu. Untuk menemukan pisau analisis yang tepat dan tajam, Gerakan Iqra' IRM semakin menemukan fungsinya. Bahkan jika difatwakan ke dalam hukum Fiqh, Gerakan Iqra' menjadi wajib 'ain bagi setiap kader ikatan.
Gerakan Iqra' IRM memang sudah pernah dicanangkan sebelumnya, tetapi kenyataannya, gerakan ini belum berjalan dengan optimal. Banyak kendala dan hambatan ditemukan, di antaranya adalah lemahnya kesadaran kritis kader secara personal dan minimnya tradisi iqra' dalam budaya struktural organisasi kita. Dua penyebab ini mengakibatkan Gerakan Iqra' berjalan di tempat atau bahkan mati suri. Sadar atau tidak fakta ini merupakan potret buram Gerakan Iqra' kita, dan harus kita rubah bersama.
Hambatan yang lain adalah problem organisasi yang sedemikian kompleks. Di antaranya adalah padatnya agenda-agenda formal dan seremonial organisasi. Konflik personal dan organisatoris dan juga problem dana. Problem ini menyebabkan para pengurus dan kader IRM di setiap level tidak bisa concern dan serius untuk mengkampanyekan dan memasifkan Gerakan Iqra’ ini. Kader sudah habis energi, capek, lelah dan tidak punya waktu untuk serius mengurusnya.
Di tengah pergulatan globalisasi dan kompetisi gerakan lainnya, pilihan Gerakan Iqra' dalam tubuh IRM menjadi signifikan dan tetap relevan. Disadari bahwa yang salah bukanlah konsep gerakan Iqra' tersebut. Melainkan belum mampunya kita dalam mentradisikan gerakan ini. Oleh karena itu pada periode pasca Muktamar XV ini, kita harus serius merealisasikan gerakan ini menjadi sebuah kenyataan.
Nama Agenda Aksi
GERAKAN IQRA'
Pengertian
Gerakan Iqra' adalah gerakan pembudayaan tradisi membaca dan menulis kepada kader Ikatan Remaja Muhammadiyah di seluruh tingkatan.

Orientasi
Membangun tradisi intelektualitas dan keilmuan dalam gerakan IRM.
Tujuan
1. Mewujudkan tradisi membaca dan menulis di tubuh ikatan (IRM).
2. Mencipkan ruang khusus untuk melakukan diskursus wacana-wacana kontemporer.
3. Mewujudkan kader IRM yang peka dan kritis terhadap realitas.
4. Mewadahi minat dan potensi kader untuk megasah dan mengembang-kan IPTEK.
Target
1. Terwujudnya tradisi membaca dan menulis sebagai salah satu ciri kader dan gerakan IRM.
2. Terciptanya suatu ruang diskursus untuk menanggapi segala wacana yang berkembang sehingga kader IRM dapat menciptakan dan atau memanfaatkan momentum.
3. Terwujudnya pembacaan kritis kader terhadap persoalan di sekitarnya sehingga kader ikatan dapat menjawab setiap persoalan tersebut.
4. Terwadahinya minat dan potensi basis kader untuk mengasah dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bentuk Aksi
Pembiasaan membaca sebagai aktivitas wajib bagi setiap kader.
Kajian regular sebagai ruang tukar-menukar pengetahuan dari buku yang telah dibaca, yang dituangkan dalam tulisan.
Melakukan arisan tulisan terhadap tema-tema yang telah ditetapkan.
Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk merangsang motivasi kader dalam hal tulis-baca seperti, pelatihan jurnalistik, pelatihan menulis cerpen/novel, kursus bahasa asing, pelatihan debat, pelatihan metode penelitian dan lain sebagainya.
Menciptakan aktifitas aplikatif untuk menyalurkan kemampuan dan ketrampilan dari hasil pelatihan atau baca-tulis kader, dengan mengikutserta-kan kader dalam setiap lomba penulisan karya tulis ilmiah, popular, lomba cerpen atau dalam agenda lomba debat konstruktif antar pelajar/remaja.
Menciptakan komunitas kreatif untuk mengaktualisasikan potensi kader seperti kelompok-kelompok ilmiah pelajar (KIP), Kelompok pecinta Cerpen (KPC), Kelompok pecinta puisi/ sastra dan sebagainya.
Mengadakan forum dialog publik untuk merangsang pengetahuan kader dan sebagai upaya melakukan tranformasi pengetahuan terhadap publik.
Melakukan aktifitas rekreatif dengan mengajak kader ke tempat-tempat yang benuansa imajinatif, terkesan santai tapi serius, seperti berkunjung ke pusat-pusat perbukuan, silaturrahim tokoh, silaturrahim dengan pusat studi tertentu, membangun komunikasi aktif dengan gerakan pelajar lainnya, dan berkunjung ke masyarakat miskin kota, serta tadabur alam sebagai wahana membaca ayat ayat kauniyah.
Peserta
Seluruh kader/pimpinan dari ranting hingga pimpinan pusat dan diutamakan kader/ pimpinan di tingkat daerah, cabang, dan ranting.
Penyelenggara
Pimpinan IRM setingkat.
Penutup
Lemahnya kesadaran kritis kader tidak terlepas dari lemahnya tradisi baca-tulis kader. Logika sederhana mengatakan bahwa tidak mungkin Gerakan Kritis-Transformatif IRM bisa terwujud jika tradisi tulis-baca sebagai ruh gerakan Iqra' masih belum terbangun. Maka pilihan slogan ikatan, Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun akan berakhir dengan sia-sia serta hanya akan terucap tanpa makna jika pengejewantahan pena dan apa-apa yang dituliskannya belum mendarah daging dalam jiwa kader. Justru itu Gerakan Iqra' sesungguhnya menjadi tumpuan dan harapan bagi keberlangsungan ikatan ke depan.

C. GERAKAN PARLEMEN PELAJAR

Dasar Pemikiran
Pelajar/remaja sebagai bagian dari warga negara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara relatif termarginalkan bahkan justifikasi sebagai warga negara kelas dua pun masih menjadi identitas sosial yang hingga kini belum bisa dihapus. Marginalisasi terhadap pelajar/remaja tersebut bisa dilihat dari kebijakan pemerintah yang tidak pro pelajar/remaja melainkan lebih berpihak kepada kekuatan modal/pasar.
Jika diruntut seluruh persoalan pendidikan di Indonesia, maka akan terlihat begitu banyak dan kompleknya permasalahan tersebut. Dari persoalan anggaran pendidikan yang masih melanggar amanat konstitusi NKRI, kualitas guru yang belum optimal, fasilitas pendidikan yang masih rendah, hingga beban pelajar yang begitu besar. Bahkan tidak sedikit kita temukan pelajar yang harus meangakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Sebuah ironi yang tragis di tengah negeri yang subur.
Dalam praktiknya, pelajar masih ditempatkan sebagai objek pendidikan. Sehingga tak jarang kita melihat pelajar selalu ditindas dengan berbagai tugas, beban biaya yang tinggi, dan model komunikasi yang tidak humanis. Bahkan stereotip pelajar sebagai kelas sosial yang tidak kritis, tidak memiliki peran politik, dan selalu dikungkung dengan struktur negara masih kita rasakan hingga hari ini. Sesungguhnya apa yang kita saksikan ini adalah sisa-sisa kebijakan Orde Baru yang masih berseliweran dalam struktur pemerintahan.
Ikatan Remaja Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan pelajar Islam Indonesia merasa perlu memberikan sumbangsih terhadap persoalan pendidikan terutama terkait dengan kepelajaran. Dari berbagai diskusi dan analisa IRM, perlu dibentuknya suatu alternatif wadah baru dalam bentuk organisasi gerakan pelajar. Setelah melalui perdebatan yang sangat alot dan panjang maka pada tanggal 25 agustus 2006 di Jakarta disepakati dibentuknya organ gerakan pelajar dengan nama Parlemen Pelajar Indonesia.
Nama Agenda Aksi IRM
PARLEMEN PELAJAR INDONESIA
Azas
Pancasila
Tujuan
Memperjuangkan aspirasi pelajar menuju Indonesia yang demokratis.
Menjaring aspirasi pelajar dan terlibat aktif dalam proses pembuatan kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah, parlemen, dan masyarakat.
Visi Parlemen Pelajar Indonesia
“Menjadikan organisasi yang dapat mempengaruhi setiap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, parlemen, dan masyarakat.”
Misi Parlemen Pelajar Indonesia
1. Menjadikan pelajar berani dalam mengeluarkan pendapat.
2. Melibatkan pelajar dalam setiap pembuatan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, parlemen, masyarakat.
3. Memperjuangakan hak – hak sipil pelajar.
4. Membangun posisi tawar yang sejajar dengan kelompok lain sebagai sesama warga negara.
Ruang Lingkup Program
Penyadaran
Pendampingan
Pemberdayan
Pembelaan

Struktur Komisi Parlemen Pelajar
Struktur parlemen pelajar lahir dari sebuah basis masalah yang dekat dengan kehidupan keseharian remaja, adapun gambaran struktur parlemen pelajar adalah sebagai berikut :
Komisi Kesehatan
Komisi Lingkungan Hidup
Komisi Pendidikan
Komisi Fasilitas Publik
Komisi Pekerja
Komisi Media dan Industri Hiburan


Penutup
Parlemen Pelajar Indonesia (PPI) ini merupakan hasil pergumulan ide yang diusung oleh IRM. Harapan dari dibentuknya Parlemen Pelajar Indonesia adalah memudahkan pelajar Indonesia dalam melakukan konsolidasi dan advokasi tanpa sekat ideologi tertentu. Inklusivitas gerakan menjadi modal utama Parlemen Pelajar Indonesia, sehingga seluruh pelajar Indonesia dapat bergabung dalam wadah tersebut. Semoga pendidikan yang mencerahkan dan mencerdaskan benar-benar dapat terwujud sebagai pengejewantahan amanah konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Share this article :

0 komentar:

LAGU - LAGU

  • AKU CINTA IPM
  • IPM BERJAYA
  • JANJI KADER
  • MARI MENGAJI
  • PELAJAR MUHAMMADIYAH
  • RENUNGAN KADER
  • SANG SURYA
  • SENANDUNG PERJUANGAN
  • SUJUD

Blog Archive

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template